Bayi enggan menyusu
perlu mendapat perhatian secara khusus terutama terhadap bayi dengan gumoh,
diare, mengantuk, kuning, dan kejang-kejang. Bayi dengan gejala tersebut perlu
dibawa ke dokter ahli untuk mendapatkan tindakan medis.
Selain itu, masih ada penyebab lain bayi
enggan menyusu antara lain :
- Hidung tertutup lendir atau ingus karena pilek sehingga sulit mengisap / bernafas
- Bayi dengan sariawan/moniliasis, nyeri untuk mengisap
- Terlambat dimulainya menyusu waktu di Rumah Sakit karena tidak dirawat gabung antara ibu dan anak
- Bayi ditinggal lama karena ibu sakit atau bekerja
- Bayi juga mendapat susu dari botol selain dari menyusu ibunya
- Bayi dengan prelacteal feeding atau mendapatkan makanan tambahan terlalu dini
- Tehnik menyusui ibu yang salah
- ASI kurang lancar atau terlalu deras (memancar)
- Bayi dengan frenulum linguae (tali lidah) pendek / short tongue tie
Penanggulangan
bayi enggan menyusu sebagai berikut :
- Apabila bayi pilek, ibu diajarkan cara membersihkan lubang hidung
- Berikan pengobatan bila mulut bayi sakit sariawan/moniliasis
- Berikan lebih banyak kesempatan kepada ibu untuk merawat bayinya sendiri agar lebih mengenal sifat/cirinya.
- Ibu perlu tahu tehnik menyusu yang benar
- Sebaiknya ibu tidak memberi prelacteal feeding (makanan tambahan) yang terlalu dini pada bayi
- Apabila ASI keluar terlalu deras/memancar, keluarkan ASI sedikit sebelum menyusu baru kemudian bayi disusukan dengan posisi agak tegak/berdiri.
- Bila ASI kurang lancar, sebaiknya menyusui lebih lama dan lebih sering (sesuka bayi) serta pada waktu menyusui posisi kepala bayi lebih didekatkan pada payudara, tangan ibu menahan kepala bayi agar tetap pada posisinya. Dengan begitu, ASI bisa keluar lebih sempurna.
- Tindakan operatif pada frenulum linguae yang pendek
No comments:
Post a Comment