Tentang Ibu dan Hamil

Informasi Mengenai Ibu dan Kehamilan

Tuesday, March 13, 2018



Periode prakelahiran adalah periode yang pertama dilalui oleh setiap individu dan yang paling singkat dari periode sebelumnya. Periode ini mulai pada saat pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran yang berlangsung antara 270 sampai 280 hari atau 9 bulan. Pembuahan terjadi ketika satu sel sperma tunggal dari laki- laki bergabung dengan satu ovum (sel telur) di dalam saluran indung telur ke dalam kandungan perempuan dalam proses yang disebut ”pembuahan” (fertilization). Sel telur yang dibuahi disebut ”zigot” (zygote). Pada saat zigot mengakhiri perjalanannya yang 3 hingga 4 hari melalui saluran indung telur ke dalam kandungan dan mencapai kandungan, sel telur pecah menjadi sekitar 12 hingga 16 sel.

Periode Germinal


Periode awal atau germinal (germinal period) ialah periode perkembangan prakelahiran yang berlangsung pada 2 minggu pertama setelah pembuahan. Ini meliputi penciptaan zigot, dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan. Sekitar seminggu setelah pembuahan, zigot terdiri dari 100 hingga 150 sel. Pemisahan sel telah dimulai ketika lapisan dalam dan lapisan luar organisme terbentuk. Blastocyst ialah lapisan dalam sel yang berkembang selama periode germinal. Sel- sel ini kemudian berkembang menjadi embrio. Trophoblast ialah lapisan luar sel yang berkembang selama periode germinal. Sel- sel ini kemudian menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio. Implantation, yakni melekatnya zigot ke dinding kandungan, berlangsung kira- kira 10 hari setelah pembuahan.

Periode Embrionis


Periode embrionis (embryonic period) ialah periode perkembangan prakelahiran yang terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrionis, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel terbentuk, dan organ- organ mulai tampak. Ketika zigot mendekati didnding peranakan, sel- selnya membentuk tiga lapisan. Endoderm embrio ialah lapisan dalam sel, yang akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan pernafasan. Lapisan luar sel pecah menjadi dua bagian. Ectoderm ialah lapisan paling luar, yang akan menjadi sistem syaraf, penerima sensor (telinga, hidung, mata, dll). Mesoderm ialah lapisan tengah, yang akan menjadi sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan kotoran badan, dan sistem reproduksi. Setiap bagian tubuh pada akhirnya berkembang dari ketiga lapisan ini. Endoderm utamanya menghasilkan bagian dalam tubuh, mesoderm utamanya menghasilkan bagian- bagian yang mengelilingi wilayah dalam tubuh, dan ectoderm utamanya menghasilkan bagian- bagian permukaan.
            Ketika ketiga lapisan embrio terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio matang dan berkembang dengan cepat. Sistem dukungan kehidupan ini meliputi ari-ari, tali pusar, dan amnion. Ari- ari (placenta) ialah suatu sistem dukungan kehidupan yang terdiri dari sekelompok jaringan/ lapisan yang berbentuk disk atau piring yang di dalamnya pembuluh darah dari ibu dan anak mengait tetapi tidak menyatu. Tali pusar (umbilical cord) ialah suatu sistem dukungan kehidupan, yang mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena, yang menghubungkan bayi dengan ari- ari. Molekul yang sangat kecil- udara, air, garam, makanan, dari darah ibu, dan karbon dioksida serta kotoran pencernaan dari darah embrio- berpindah dari ibu kepada bayi dan dari bayi kepada ibu.
            Molekul- molekul besar tidak dapat berpindah melalui dinding ari- ari ini meliputi sel darah merah dan zat- zat berbahaya seperti bakteri, kotoran ibu, dan hormon. Amnion, yakni suatu keranjang atau amplop yang berisi cairan bening yang di dalamnya embrio yang sedang berkembang mengapung. Seperti ari- ari dan tali pusar, amnion berkembang dari telur yang dibuahi, bukan dari tubuh ibu sendiri. Pada kira- kira usia 16 minggu, ginjal janin mulai mereproduksi air kencing. Air kencing janin ini merupakan simber utama cairan amniotis hingga trismester ketiga, ketika beberapa cairan dikeluarkan dari paru- paru oleh janin yang sedang bertumbuh. Walaupun isi cairan amniotis meningkat 10 kali lipat dari usia ke-12 hingga ke- 40 minggu kehamilan, cairan amniotis ini juga dipindahkan dalam berbagai cara. Sebagian ditelan oleh janin, dan sebagian lagi diserap melalui tali pusar dan selaput yang menutup ari- ari. Cairan amniotis penting dalam menyediakan suatu lingkungan dan suhu kelembabannya terkendali, serta untuk melindungi bayi dari guncangan.
            Pada minggu ketiga, saluran syaraf yang pada akhirnya menjadi susunan tulang belakang terbentuk. Pada usia kira- kira 21 hari, mata mulai kelihatan, dan pada usia 24 hari sel untuk jantung mulai berpisah. Selama minggu keempat, penampakan pertama sistem saluran kencing alat kemaluan (urogenital) kelihatan, dan kuncup lengan serta kaki muncul. Empat kamar/ bilik jantung berbentuk, dan pembuluh darah naik ke permukaan. Dari minggu kelima hingga kedelapan, lengan dan kaki selanjutnya berpisah; pada saat ini, wajah mulai berbentuk tetapi masih belum begitu dapat dikenal. Bidang usus berkembang dan struktur wajah mulai tersusun. Pada usia 8 minggu, organisme yang sedang berkembang itu beratnya kira- kira sepertigapuluh ons dan panjangnya baru 1 inci. Organogenesis adalah proses pembentukan organ yang berlangsung selam dua bulan pertama perkembangan prakelahiran.

Periode Fetal


Periode fetal (fetal period) ialah periode perkembangan prakelahiran yang mulai 2 bulan setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung selama 7 bulan. Tiga bulan setelah pembuahan, panjang janin kira- kira 3 inci dan beratnya kira- kira 1 ons. Janin semakin aktif, menggerakkan tangan dan kakinya, membuka dan menutup mulutnya, dan menggerakkan kepalanya. Wajah, dahi, kelopak mata, hidung, dan dagu dapat dibedakan, demikian pula dengan lengan atas, lengan bagian bawah, tangan, dan tungkai serta alat kemaluan dapat diidentifikasi sebagai laki- laki atau perempuan. Pada akhir bulan keempat janin telah bertumbuh hingga 5 ½ inci panjangnya dan beratnya sekitar 4 ons. Pada saat ini, suatu percepatan pertumbuhan terjadi pada tubuh bagian bawah. Refleks prakelahiran semakin kuat; gerakan- gerakan lengan dan kaki dapat dirasakan untuk pertama kali oleh ibunya.
            Pada akhir bulan kelima, panjang janin kira- kira 10 hingga 12 inci dan beratnya ½ hingga 1 pon. Struktur kulit sudah terbentuk – kuku jari kaki dan kuku jari tangan, misalnya. Janin semakin aktif, yang memperlihatkan keinginan akan suatu posisi tertentu di dalam kandungan. Pada akhir bulan keenam, panjang janin kira- kira 14 inci dan beratnya naik setengah hingga satu pon lagi. Mata dan kelopak mata benar- benar terbentuk, dan suatu lapisan rambut halus menutup kepala. Refleks menggenggam muncul, dan pernafasan yang belum beraturan terjadi. Pada akhir bulan ketujuh, panjang janin 14 hingga 17 inci dan naik beberapa pon lagi hingga beratnya sekarang 2½ hingga 3 pon. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, janin bertumbuh lebih panjang dan naik lebih berat lagi – kira- kira 4 pon. Ketika lahir, rata- rata bayi Amerika beratnya 7 hingga 7½ pon dan tingginya sekitar 20 inci. Pada dua bulan terakhir, lapisan atau jaringan lemak berkembang dan fungsi berbagai sistem organ – jantung dan ginjal, misalnya berjalan.


Bayi enggan menyusu perlu mendapat perhatian secara khusus terutama terhadap bayi dengan gumoh, diare, mengantuk, kuning, dan kejang-kejang. Bayi dengan gejala tersebut perlu dibawa ke dokter ahli untuk mendapatkan tindakan medis.

 Selain itu, masih ada penyebab lain bayi enggan menyusu antara lain :
  1. Hidung tertutup lendir atau ingus karena pilek sehingga sulit mengisap / bernafas
  2. Bayi dengan sariawan/moniliasis, nyeri untuk mengisap
  3. Terlambat dimulainya menyusu waktu di Rumah Sakit karena tidak dirawat gabung antara ibu dan anak
  4. Bayi ditinggal lama karena ibu sakit atau bekerja
  5. Bayi juga mendapat susu dari botol selain dari menyusu ibunya
  6. Bayi dengan prelacteal feeding atau mendapatkan makanan tambahan terlalu dini
  7. Tehnik menyusui ibu yang salah
  8. ASI kurang lancar atau terlalu deras (memancar)
  9. Bayi dengan frenulum linguae (tali lidah) pendek / short tongue tie

Penanggulangan bayi enggan menyusu sebagai berikut :
  1. Apabila bayi pilek, ibu diajarkan cara membersihkan lubang hidung
  2. Berikan pengobatan bila mulut bayi sakit sariawan/moniliasis
  3. Berikan lebih banyak kesempatan kepada ibu untuk merawat bayinya sendiri agar lebih mengenal sifat/cirinya.
  4. Ibu perlu tahu tehnik menyusu yang benar
  5. Sebaiknya ibu tidak memberi prelacteal feeding (makanan tambahan) yang terlalu dini pada bayi
  6. Apabila ASI keluar terlalu deras/memancar, keluarkan ASI sedikit sebelum menyusu baru kemudian bayi disusukan dengan posisi agak tegak/berdiri.
  7. Bila ASI kurang lancar, sebaiknya menyusui lebih lama dan lebih sering (sesuka bayi) serta pada waktu menyusui posisi kepala bayi lebih didekatkan pada payudara, tangan ibu menahan kepala bayi agar tetap pada posisinya. Dengan begitu, ASI bisa keluar lebih sempurna.
  8. Tindakan operatif pada frenulum linguae yang pendek





Istilah bingung puting dipakai untuk menggambarkan keadaan bayi yang mengalami nipple confusion karena diberi susu formula dalam botol bergantian dengan menyusu pada ibu. Mekanisme menyusu dan minum dari botol sangat berlainan. Untuk menyusui bayi memerlukan usaha yang "lebih" dari minum susu dari botol. Pada saat menyusu pada ibu, bayi mempergunakan otot-otot pipi, gusi, palatum durum (langit-langit) dan lidah untuk menarik dan mengurut puting serta areolanya untuk membentuk suatu "dot", kemudian ditekan oleh gusi atas dan bawah sehingga sinus laktiferus tertekan dan keluarlah ASI. Selanjutnya, dengan gerakan yang teratur ASI diisap dan ditelan. Tidak demikian halnya dengan bayi yang mendapat minuman dari botol, sebab dot mempunyai lubang sehingga tanpa berusaha keras bayi dapat menelan susu karena susu dapat terus keluar tanpa diisap. Oleh sebab itulah kenapa bayi yang terbiasa minum dari botol (dot) akan sulit dan enggan menyusu dari ibunya. Ibu yang menggunakan botol dan dot biasanya beralasan produksi ASI-nya kurang, atau ibu sakit, misalnya payudaranya bengkak, puting susu nyeri atau lecet dan sebagainya.

Tanda-tanda bayi bingung puting antara lain :
  • Bayi mengisap puting seperti mengisap dot
  • Waktu menyusu, bayi mengisapnya terputus-putus atau tersendat-sendat
  • Bayi menolak menyusu ibu

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bingung puting adalah sebagai berikut :
  • Ibu harus mengusahakan agar bayi hanya menyusu ibu saja
  • Ibu harus menerapkan cara menyusui yang benar
  • Ibu sebaiknya menyusui bayi tanpa dijadwal (sesuka bayi)
  • Ibu perlu lebih sabar dan lebih telaten ketika menyusui bayi






Masih banyak ibu mengira bahwa mereka tidak mempunyai cukup banyak ASI untuk bayinya, sehingga keinginan untuk menambah susu formula atau makanan tambahan sangat besar. Dugaan makin kuat apabila bayi sering menangis, ingin selalu menyusu pada ibunya dan terasa kosong/lembek meskipun produksi ASI cukup lancar.
Menilai kecukupan ASI sebenarnya bukan dari hal tersebut di atas tapi terutama dari berat badan bayi. Apabila ibu mempunyai status gizi yang baik, cara menyusui benar, secara psikologis percaya diri akan kemauan dan kemampuan untuk bisa menyusui bayinya serta tidak ada kelainan pada payudaranya maka akan terjadi kenaikan berat badan pada 4-6 bulan pertama usia bayi. Hal ini dapat dilihat dari KMS (Kartu Menuju Sehat) yang diisi setiap kali penimbangan di Posyandu. Apabila tidak terjadi kenaikan berat badan bayi sesuai dengan usianya biasanya hal ini disebabkan oleh jumlah ASI yang tidak mencukupi sehingga diperlukan tambahan sumber gizi yang lain.



Radang payudara (mastitis) adalah infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik (seperti demam) pada ibu. Hal ini biasanya terjadi pada 1-3 pekan setelah melahirkan dan sebagai komplikasi saluran susu tersumbat. Keadaan ini biasanya diawali dengan puting susu lecet/luka. Gejala-gejala yang bisa diamati pada radang payudara antara lain kulit nampak lebih merah, payudara lebih keras serta nyeri dan berbenjol-benjol (merongkol).
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, ibu perlu dianjurkan agar tetap menyusui bayinya supaya tidak terjadi stasis dalam payudara yang cepat menyebabkan terjadinya abses. Ibu perlu mendapatkan pengobatan (Antibiotika, antipiretik/penurun panas, dan analgesik/pengurang nyeri) serta banyak minum dan istirahat untuk mengurangi reaksi sistemik (demam). Bilamana mungkin, ibu dianjurkan melakukan senam laktasi (senam menyusui) yaitu menggerakkan lengan secara berputar sehingga persendian bahu ikut bergerak ke arah yang sama. Gerakan demikian ini akan membantu memperlancar peredaran darah dan limfe di daerah payudara sehingga statis dapat dihindari yang berarti mengurangi kemungkinan terjadinya abses payudara.



Saluran susu tersumbat (obstructive duct) adalah suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran susu yang disebabkan oleh tekanan jari waktu menyusui atau pemakaian BH yang terlalu ketat. Hal ini juga dapat terjadi karena komplikasi payudara bengkak yang berlanjut yang mengakibatkan kumpulan ASI dalam saluran susu tidak segera dikeluarkan sehingga merupakan sumbatan. Sumbatan ini pada wanita yang kurus dapat terlihat dengan jelas sebagai benjolan yang lunak pada perabaannya.
Untuk mengatasi terjadinya saluran susu tersumbat (obstructive duct) ada beberapa hal yang dianjurkan, antara lain :
  • Sebaiknya ibu melakukan perawatan payudara setelah melahirkan dengan teratur agar tidak terjadi stasis dalam payudara yang mengakibatkan terjadinya radang payudara (mastitis)
  •  Gunakan BH dengan desain menopang (menyangga), bukan menekan payudara.
  • Keluarkan ASI setiap kali selesai menyusui bila payudara masih terasa penuh.

Sumbatan saluran susu ini harus segera diatasi karena dapat berlanjut menjadi radang payudara (mastitis). Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara dapat diberikan kompres hangat dan dingin, yaitu kompres hangat sebelum menyusui dengan tujuan mempermudah bayi mengisap puting susu dan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada payudara.




Kebanyakan ibu tidak memiliki kelainan anatomis payudara. Meskipun demikian, kadang-kadang dijumpai juga kelainan antomis yang menghambat kemudahan bayi untuk menyusui, misalnya puting susu datar atau puting susu terpendam (tertarik ke dalam). Disamping kelainan anatomis, kadang dijumpai pula kelainan puting yang disebabkan oleh suatu proses, misalnya tumor.
  1. Puting Susu Datar, Apabila areola dijepit antara jari telunjuk dan ibu jari di belakang puting, puting yang normal akan menonjol keluar, bila tidak, berarti puting datar. Ketika menyusui puting menjadi lebih tegang dan menonjol karena otot polos puting berkontraksi, meskipun demikian pada keadaan puting datar akan tetap sulit ditangkap/diisap oleh mulut bayi.
  2. Puting Susu terpendam (tertarik ke dalam), Sebagian atau seluruh puting susu tampak terpendam atau masuk ke dalam areola (tertarik ke dalam). Hal ini karena ada sesuatu di bawahnya yang menarik puting ke dalam, misalnya tumor atau penyempitan saluran susu. Kelainan puting tersebut seharusnya sudah dapat diketahui sejak hamil atau sebelumnya sehingga dapat diperbaiki dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari di daerah payudara, kemudian dilakukan pengurutan menuju ke arah berlawanan. Perlu diketahui bahwa tidak semua kelainan tersebut di atas dapat dikoreksi dengan cara tersebut. Untuk itu, ibu menyusui dianjurkan untuk mengeluarkan ASI-nya dengan manual (tangan) atau pompa kemudian diberikan pada bayi dengan sendok/pipet/gelas.




Sekitar hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan, payudara sering terasa lebih penuh, tegang, serta nyeri. Keadaan seperti itu disebut engorgement (payudara bengkak) yang disebabkan oleh adanya statis di vena dan pembuluh darah bening. Hal ini merupakan tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi. Apabila dalam keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri lalu memberikan prelacteal feeding (makanan tambahan) pada bayi, keadaan tersebut justru berlanjut. Payudara akan bertambah bengkak atau penuh karena sekresi ASI terus berlangsung sementara bayi tidak disusukan sehingga tidak terjadi perangsangan pada puting susu yang mengakibatkan refleks oksitosin tidak terjadi dan ASI tidak dikeluarkan. Jika hal ini terus berlangsung, ASI yang disekresi menumpuk pada payudara dan menyebabkan areola (bagian berwarna hitam yang melingkari puting) lebih menonjol, puting menjadi lebih datar dan sukar dihisap oleh bayi ketika disusukan. Bila keadaan sudah sampai seperti ini, kulit pada payudara akan nampak lebih merah mengkilat, terasa nyeri sekali dan ibu merasa demam seperti influenza.



Untuk mencegah terjadinya payudara bengkak, beberapa cara yang dianjurkan antara lain sebagai berikut :
  1. Susukan bayi segera setelah lahir, apabila keadaan memungkinkan
  2. Susukan bayi tanpa dijadwal (on demand / sesuka bayi)
  3. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi
  4. Lakukan perawatan payudara pasca persalinan secara teratur
  5. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga puting lebih mudah ditangkap/diisap oleh bayi
  6. Berikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit pada payudara
  7. Berikan kompres hangat sebelum menyusui untuk memudahkan bayi mengisap (menangkap) puting susu
  8. Lakukan pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari puting ke arah payudara untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan terjadinya statis di pembuluh darah dan pembuluh getah bening dalam payudara.




  1. Walaupun umumnya keadaan gizi ibu hanya mempengaruhi kuantitas (jumah) dan bukan kualitas ASI, konsumsi makanan sebaiknya tidak dibatasi. Penurunan berat badan sesudah melahirkan jangan lebih dari 0,5 kg setiap pekan. Pada 6 bulan pertama masa menyusui saat bayi hanya mendapat ASI, ibu perlu tambahan nutrisi 700 kalori/hari, 6 bulan selanjutnya 500 kalori, dan tahun kedua 400 kalori. Dalam menu sehari-hari ditambah makanan yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk dan daun pepaya. Karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak, ibu menyusui dianjurkan minum air 8-12 gelas sehari.
  2. Ibu menyusui tentunya mengeluarkan tenaga yang tidak sedikit, apalagi terkadang ibu harus terbangun malam karena bayi menangis dan meminta ASI. Oleh karena itulah ibu menyusui membutuhkan istirahat dan tidur cukup supaya tenaganya pulih kembali.
  3. Obat tidak mempengaruhi kualitas/komposisi ASI, melainkan kuantitas (jumlah) ASI. Ibu menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter (tenaga kesehatan) karena ada beberapa obat yang tidak boleh diberikan pada ibu menyusui.
  4. Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui dapat dicapai bila bayi menyusui dengan tenang dan badannya menempel betul pada ibu. Menyusui yang baik dan benar adalah ketika mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara dan mulut bayi membuka lebar sehingga sebagian besar areola tertutup mulut bayi. Dengan posisi itu, bayi akan leluasa mengisap ASI pelan-pelan tapi kuat dan ibu pun tidak merasa kesakitan. Sebaiknya posisi puting dan lengan bayi berada pada satu garis lurus.
  5. Bayi sejak lahir sampai usia 4-6 bulan dianggap cukup mendapat ASI bila berat badan lahir pulih kembali setelah bayi berusia 2 pekan, kenaikan berat dan tinggi badan sesuai dengan kurva pertumbuhan. Bayi banyak mengompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari. Setiap menyusu, bayi menyusu dengan kuat, kemudian melemah dan tertidur. Selain itu, payudara ibu terasa lunak setelah menyusui dibanding sebelum disusukan.
  6. Usahakan jangan berikan dot atau empeng di luar waktu menyusui. Jika terpaksa ibu tidak dapat menyusui bayinya (misalnya karena bekerja), berikan ASI yang sudah diperas dengan menggunakan sendok.
  7. Makanan selain ASI (MPASI/Makanan Pendamping ASI) hendaknya diberikan mulai usia bayi 6 bulan. Bila ibu bekerja, hendaknya makanan pendamping ASI diberikan pada jam kerja sehingga ASI dapat tetap diberikan pada saat ibu ada di rumah.
  8. Bayi disapih secara bertahap dengan meningkatkan frekuensi makanan anak dan menurunkan frekuensi pemberian ASI dalam kurun waktu 2-3 bulan (jangan dihentikan mendadak).
  9. Anjurkan ibu yang mengalami masalah ketika menyusui untuk berkonsultasi pada tenaga terlatih di pusat pelayanan kesehatan. Suami, keluarga, dan orang-orang terdekat hendaknya selalu memberi dukungan moral supaya ibu bisa melalui masamasa menyusui dengan baik.





  1. Ibu harus menyusui dalam keadaan tenang. Minum segelas air sebelum menyusui, hindari menyusui dalam keadaan lapar dan haus.
  2. Sebelum menyusui hendaknya ibu memilih tempat yang nyaman, tenang, dan tentunya terjaga dari pandangan orang lain. Siapkan pula kursi dengan sandaran punggung dan tangan serta bantalan untuk menopang tangan yang menggendong bayi.
  3. Sebelum menggendong bayi, tangan dicuci bersih supaya puting dan areola tidak terkena kuman. Ketika akan menyusui, tekan daerah areola di antara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI kemudian oleskan ke seluruh puting dan areola. Cara menyusui yang terbaik adalah bila ibu melepaskan kedua payudara dari pemakaian BH.
  4. Berikan ASI sesuka bayi (on demand) dan tidak usah dijadwal. Biasanya kebutuhan terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3 jam. Setiap menyusui, lakukan pada kedua payudara secara bergantian, masing-masing selama kurang lebih 10 menit. Mulai selalu dengan payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya. Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.
  5. Untuk mencegah lecet, setelah selesai menyusui segera oleskan ASI seperti awal menyusui dan biarkan kering oleh udara, baru kemudian BH dipakai kembali. Hal ini dapat dilakukan sambil menyangga bayi supaya bersendawa.
  6. Tegakkan punggung bayi dan dekatkan pada dada ibu supaya bayi bersendawa. Menyendawakan bayi setelah menyusui harus selalu dilakukan untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah.




Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibu hamil bisa sehat dan mampu menyusui bayinya :
  • Kebutuhan tambahan kalori wanita hamil lebih kurang 285 kalori, disesuaikan dengan kebutuhan wanita yang tidah hamil/sedang menyusui, yaitu wanita dengan kerja ringan 1900 kalori/hari, kerja sedang 2100 kalori/hari, dan kerja berat 2400 kalori/hari. Kecukupan gizi seimbang kira-kira 40 kalori/kgBB dengan komposisi protein 20-25%, lemak 10-25%, dan karbohidrat 50-60%. Jumlah cairan yang perlu diminum tidak banyak berbeda dari biasa, yaitu sekitar 2 liter/hari.
  • Wanita hamil sebaiknya tidur 8 jam sehari. Kegiatan dan gerakan sehari-hari harus memperhatikan perubahan fisik dan mental yang terjadi. Di antara waktu kegiatan diperlukan istirahat guna melemaskan otot-otot. Bagi wanita bekerja, perlu diatur agar cuti hamil dan bersalin diambil sebanyak mungkin setelah bersalin sehingga dapat menyusui bayinya selama mungkin sebelum bekerja.
  • Ibu seharusnya tidak merokok dan menjauhi asap rokok orang lain. Tidak minum alkohol dan mengurangi kopi serta minuman mengandung soda karena dapat mengurangi kemampuan usus menyerap kalsium dan zat besi.
  • Pemakaian obat selama hamil hanya atas petunjuk bidan atau dokter, terutama menjelang persalinan agar tidak berpengaruh terhadap proses menyusui.
  • Memperhatikan dan memeriksakan diri bila ada keluhan pada daerah gigi dan mulut karena dapat menjalar pada organ lain dan mengganggu kehamilan.
  • Memperhatikan kebersihan diri dan menggunakan pakaian nyaman saat di dalam rumah, yaitu yang longgar, ringan, mudah dipakai dan menyerap keringat




Sejak kehamilan 6-8 pekan terjadi perubahan pada payudara berupa pembesaran payudara yang terasa lebih padat, kencang, sakit, dan tampak jelas gambaran pembuluh darah dipermukaan kulit yang bertambah serta melebar. Kelenjar Montgomery daerah areola (bagian berwarna hitam yang melingkari puting) tampak lebih nyata dan menonjol.

Perawatan payudara yang diperlukan sebagai berikut :
  • Mengganti BH sejak hamil usia 2 bulan dengan ukuran lebih sesuai dan dapat menopang perkembangan payudara. Biasanya diperlukan BH dengan ukuran 2 nomor lebih besar.
  • Latihan gerakan otot badan yang berfungsi menopang payudara untuk menunjang produksi ASI dan mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa menyusui. Latihan yang bisa dipraktekkan di rumah oleh ibu : Duduk sila di lantai. Tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri (dekat siku), tangan kiri memegang lengan bawah kanan. Angkat kedua siku hingga sejajar pundak. Tekan pegangan tangan kuat-kuat ke arah siku sehingga terasa adanya tarikan pada otot dasar payudara.
  • Menjaga kebersihan sehari-hari, termasuk payudara, khususnya daerah puting dan areola.
  • Setiap mandi, puting dan areola tidak disabuni untuk menghindari keadaan kering dan kaku akibat hilangnya "pelumas" yang dihasilkan kelenjar Montgomery.
  • Lakukan persiapan puting agar lentur, kuat, dan tidak ada sumbatan sejak usia kehamilan 7 bulan, setiap hari sebanyak 2 kali. Cara melakukan : Kompres masingmasing puting selama 2-3 menit dengan kapas dibasahi minyak. Tarik dan putar puting ke arah luar 20 kali, ke arah dalam 20 kali untuk masing-masing puting. Pijat daerah areola untuk membuka saluran susu. Bila keluar cairan, oleskan ke puting dan sekitarnya. Bersihkan payudara dengan handuk lembut.
  • Mengoreksi puting yang datar atau terbenam agar menyembul keluar dengan bantuan pompa puting (nipple puller) pada pekan terakhir kehamilan sehingga siap untuk disusukan pada bayi.





  1. Kemudahan. Menyusui tidak memerlukan perencanaan atau pengemasan terlebih dahulu, selalu tersedia dan selalu ada pada suhu yang tepat. Jika ibu terpaksa meninggalkan bayi untuk sementara waktu, misal untuk bekerja, maka ASI bisa diperas terlebih dahulu dan disimpan di lemari pendingin untuk diberikan pada bayi ketika diperlukan (dianjurkan untuk diberikan menggunakan sendok daripada lewat botol).
  2. Ekonomis. Ibu dapat meghemat banyak biaya karena tidak perlu membeli botol susu, dot, dan susu formula yang harganya bisa sangat mahal. Apalagi bayi yang mendapat ASI insya Allah akan lebih jarang sakit sehingga hal ini tentunya akan menekan pengeluaran Anda untuk biaya pengobatan.
  3. Mempercepat pemulihan. Menyusui akan membantu mempercepat pengerutan rahim kembali ke ukuran semula (sebelum hamil) dan mengurangi pengeluaran lokhia (cairan yang keluar lewat vagina setelah melahirkan), yang berarti semakin sedikit darah yang keluar dari tubuh ibu. Menyusui juga akan memulihkan kondisi tubuh ibu karena dengan menyusui akan memperbanyak periode istirahat bagi ibu baru, yang terutama sangat penting selama enam pekan pertama setelah melahirkan.
  4. Mempercepat kembali ke bentuk tubuh sebelum hamil. Menyusui bisa membantu membakar lemak yang terkumpul selama hamil.
  5. Membangun tulang. Menyusui bisa membantu memperbaiki mineralisasi tulang sesudah ibu menyapih dan juga dapat mengurangi risiko patah tulang panggul sesudah ibu menopaus (berhenti dari haid).
  6. Mengurangi risiko kanker. Ibu yang meyusui mempunyai kemungkinan yang lebih kecil terhadap kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker Rahim
  7. Meningkatkan kontak emosional dengan bayi. Seorang ibu ketika menyusui akan mengalami kontak kulit dan kontak mata dengan bayinya paling tidak enam sampai delapan kali sehari. Kepuasan emosional, keintiman, dan saling berbagi cinta, serta kenikmatan bukan saja sangat memuaskan dan membentuk hubungan ibu-anak yang kuat, tapi juga dapat meningkatkan perkembangan otak anak





  1. Diproduksi sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan kebutuhan bayi manusia, ASI mengandung sedikitnya 100 bahan yang tidak ditemukan dalam susu sapi dan tidak bisa ditiru dengan tepat oleh susu formula. ASI disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bayi. Bahan baku ASI dipilih dari aliran darah ibu pada saat dibutuhkan dan komposisinya berubah-ubah dari hari ke hari, dari satu saat menyusu ke saat menyusu yang lain sejalan dengan pertumbuhan dan perubahan bayi. Gizi pada ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan kemampuan untuk memprosesnya.
  2. Lebih mudah dicerna. Jumlah protein dalam ASI lebih rendah (1,5%) daripada susu sapi (3,5%) sehingga ASI lebih mudah dicerna. Protein dalam ASI sebagian besar adalah laktalbumin, yang lebih bergizi daripada komponen terbesar dari susu sapi, yaitu kaseinogen. Lemak dari ASI maupun susu sapi jumlahnya hampir sama, tetapi lemak dari ASI lebih mudah dipecah dan digunakan oleh bayi. Disamping itu, bayi juga lebih mudah menyerap gizi mikro yang penting dari ASI daripada susu sapi (mengingat bahwa gizi dalam susu sapi dirancang untuk diserap oleh anak sapi).
  3. Sangat aman utuk bayi. ASI yang diproduksi oleh payudara dapat dipastikan tidak akan tercemari, rusak, atau dibuat dengan salah. Berbeda dengan susu formula buatan pabrik yang memiliki risiko terkontaminasi, baik pada saat pemrosesan maupun pengemasannya. Komposisi susu formula yang sudah diperhitungkan dengan sangat cermat sekalipun masih memiliki kemungkinan salah, mengingat buatan manusia tidak ada yang sempurna.
  4. Baik untuk sistem pencernaan bayi. Bayi-bayi yang disusui sendiri oleh ibunya hampir tidak pernah mengalami sulit buang air besar, karena ASI lebih mudah dicerna. Biasanya bayi yang mendapat ASI juga jarang terkena diare (mencret). ASI dapat menghancurkan organisme penyebab diare sekaligus mendukung pertumbuhan flora yang bermanfaat di dalam saluran pencernaan, sehingga dapat mencegah gangguan saluran pencernaan.
  5. Tinja bayi yang mendapatkan ASI juga tidak berbau menyengat (paling tidak sampai bayi mendapatkan makanan padat). Di samping itu, tinja bayi yang mendapat ASI juga lebih jarang menyebabkan ruam popok (iritasi kulit akibat popok yang basah oleh air kencing bayi).
  6. Tidak menyebabkan obesitas (kegemukan). ASI bukan saja tidak menyebabkan obesitas (kegemukan), tapi bayi yang mendapat ASI tampaknya berkaitan dengan angka obesitas (kegemukan) yang lebih rendah di kehidupannya di masa mendatang (setelah dewasa). Hal ini diduga berkaitan dengan kadar kolesterol yang lebih rendah ketika dewasa.
  7. Mendukung pertumbuhan otak. ASI mengandung DHA (asam lemak pembangun otak) yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan anak (IQ), paling tidak sampai usia 15 tahun. Disamping itu, kedekatan interaksi ibu dan anak pada saat proses menyusui juga mendukung perkembangan intelektual anak.
  8. Mencegah alergi. Hampir tidak ada bayi yang alergi pada ASI. Meskipun beberapa bayi bisa saja menunjukkan reaksi alergik terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibunya. Lain halnya dengan susu sapi yang mengandung beta lakto-globulin justru dapat memicu respon alergi dengan gejala yang ringan sampai berat. Sementara itu, susu kedelai yang sering dijadikan pengganti ketika bayi alergi terhadap susu sapi ternyata komposisinya makin jauh dari yang dibutuhkan bayi dan juga bisa menyebabkan reaksi alergi. Riset juga menunjukkan bayi yang mendapat ASI lebih jarang mengalami asma dibanding yang diberi susu formula.
  9. Mencegah infeksi. Bayi yang mendapat ASI ternyata juga kurang berisiko mengalami berbagai infeksi, seperti infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, dan septisemia (infeksi darah) di tahun pertama kehidupannya. Sebagian perlindungannya ini karena proses pemindahan faktor-faktor imun (kekebalan tubuh) di dalam ASI dan bahan pra-susu atau kolostrum.
  10. Mengoptimalkan perkembangan mulut bayi. Karena menyusu dari payudara ibu membutuhkan lebih banyak usaha bayi daripada menghisap botol, maka hal tersebut akan mengoptimalkan perkembangan rahang, gigi, dan langit-langit. Riset (penelitian) terbaru menunjukkan bahwa bayi yang menyusu payudara ibunya akan mengalami risiko lebih kecil (kurang) mengalami lubang gigi di masa kanak-kanak dibanding bayi yang mendapat susu formula.


Monday, March 12, 2018



Keletihan
Jarang sekali ada ibu yang bisa terlepas dari rasa letih ini. Setelah melelui proses persalinan yang penuh perjuangan, ibu akan mengalami keletihan yang sepertinya tidak mereda dan biasanya merasa seperti tidak bertenaga. Hal ini tidak mengherankan, karena setelah melahirkan, seorang ibu dituntut untuk menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengurus bayi yang baru saja dilahirkannya. Tenaga ibu terkuras habis karena harus menyusui berkali-kali dalam sehari. Disamping itu, seringnya terbangun ketika malam hari menyebabkan ibu tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Apalagi ditambah dengan berbagai pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan, dan ada pula yang masih harus mengurus anak-anaknya yang lain. Meskipun keletihan adalah hal yang biasa terjadi, namun ibu dapat sedikit menguranginya dengan melakukan usaha sebagai berikut :
  • Pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk beristirahat, yaitu ketika bayi tertidur baik pada siang maupun malam hari.
  • Jika memungkinkan, mintalah bantuan dari orang-orang terdekat (terutama suami) untuk membantu meringankan pekerjaan.
  • Usahakan untuk makan makanan yang bergizi dan dalam jumlah yang cukup. Jika perlu, minum madu dan makan kurma, karena terbukti dapat memulihkan tenaga.
  • Minum cukup air, karena kekurangan cairan akan membuat tubuh menjadi lemas.



Kontraksi Rahim
Kontraksi rahim setelah melahirkan, yang dirasakan seperti kejang atau kram perut, merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Kontraksi ini merupakan usaha untuk mengerutkan pembuluh darah yang terbuka karena terpisahnya plasenta (ari-ari) dan kembalinya rahim ke ukuran dan lokasi seperti sebelum melahirkan. Kontraksi ini akan makin terasa ketika ibu menyusui, karena pengisapan payudara oleh bayi akan melepaskan hormon oksitosin, yaitu hormon yang dapat merangsang terjadinya kontraksi.

Mengeluarkan Darah
 Kebanyakan ibu telah mengetahui bahwa dirinya akan mengeluarkan darah selama masa nifas. Namun, beberapa ibu masih saja khawatir melihat banyaknya darah, terutama ketika alirannya deras dan tiba-tiba pada saat bangun tidur pada hari-hari awal setelah melahirkan. Jangan khawatir, karena itu merupakan suatu proses yang normal terjadi. Ibu juga tidak perlu khawatir ketika nampaknya jumlah pengeluaran darah sudah berkurang selama satu atau dua hari namun tiba-tiba mengalir lagi dengan deras. Hal tersebut biasanya terjadi karena ibu kecapekan setelah melakukan aktivitas tertentu. Oleh karena itu, ibu perlu segera beristirahat, mengingat kondisinya yang masih lemah.

Bermasalah Saat Buang Air Kecil
Selama 24 jam setelah melahirkan, banyak ibu yang mengalami kesulitan saat buang air kecil. Beberapa ibu sama sekali tidak merasa ingin buang air kecil, beberapa ibu yang lain merasa ingin tapi tidak dapat melakukannya, dan ada pula yang bisa melakukannya tapi dengan disertai rasa nyeri dan terbakar. Kandung kemih sangat perlu untuk dikosongkan dalam waktu 6 sampai 8 jam setelah melahirkan, untuk menghindari terjadinya infeksi saluran kemih. Bagi ibu yang tidak bisa buang air kecil, ada beberapa cara yang bisa dicoba, antara lain:
  • Jika keadaan memungkinkan, segera bangun dari tempat tidur dan berjalan-berjalan.
  • Minum air dalam jumlah yang cukup.
  • Ibu bisa memilih untuk duduk berendam di air hangat atau dengan mendinginkan menggunakan bungkusan es. Cara-cara tersebut dapat menimbulkan keinginan untuk buang air kecil. 

Sulit Buang Air Besar

Beberapa faktor, baik fisik maupun psikologis (kejiwaan), dapat menunda kembalinya fungsi normal usus setelah melahirkan. Salah satu faktor adalah otot-otot perut yang membantu proses pembuangan telah mengalami peregangan selama kelahiran, sehingga menjadi kurang efektif dalam melakukan tugas ini. Selain itu, penyebab lainnya adalah karena usus besar mungkin mengalami trauma selama persalinan sehingga menjadi lamban dalam bekerja. Namun demikian, faktor terbesar yang menyebabkan hambatan untuk buang air besar adalah faktor psikologis seperti takut jahitan terbuka, malu, atau perasaan tertekan. Berikut ini beberapa cara untuk memperlancar proses buang air besar :
  • Hendaknya ibu menghilangkan kekhawatiran untuk buang air besar, salah satunya adalah jangan terlalu takut jika jahitan akan terbuka.
  • Makan makanan yang berserat (sayur dan buah) dan banyak minum air.
  • Jika kondisi memungkinkan, segera bangun dan berjalan-jalan
  • Usahakan untuk segera ke toilet (jangan menunda) saat merasakan dorongan untuk buang air besar. 

Wasir
Wasir atau ambeyen disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada anus atau dubur. Keadaan ini bisa menyebabkan nyeri, gatal, panas, dan kadang berdarah. Wasir ada dua macam, yaitu wasir internal (berada di dalam) dan wasir eksternal (berada di luar). Seringkali ibu hamil mengalami wasir, terutama pada trimester (3 bulan) terakhir dari masa kehamilannya. Pada waktu persalinan, terjadi tekanan keluar yang kuat pada anus, dan tekanan ini dapat memperparah wasir yang sudah ada atau membentuk wasir yang sebelumnya belum ada. Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak enak dan mempercepat penyembuhan wasir, yaitu :
  • Pertahankan keteraturan buang air besar supaya tidak terjadi sembelit (susah buang air besar, biasanya karena tinja yang keras) yang akan memperparah keadaan wasir.
  • Ibu dapat memilih untuk melakukan kompres panas atau dingin, sesuai dengan kenyamanan masing-masing. Atau bisa juga melakukan kompres panas dan dingin secara bergantian. Ada beberapa ibu yang lebih nyaman dengan duduk berendam di air hangat selama 20 menit, namun ada juga yang justru lebih suka dengan kompres dingin.
  • Tidur atau berbaring dalam posisi miring, dan hindari posisi telentang.
  • Hindari berdiri atau duduk terlalu lama. Gunakan bantalan yang empuk ketika duduk.
  • Jika wasir sangat mengganggu dan tidak kunjung reda, periksakan ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat yang dimasukkan lewat anus.





Perubahan perasaan. Pada saat anda hamil, perasaan anda akan bercampur aduk, antara bahagia, bangga, khawatir, dan bimbang. Perasaan itu terus berubah dari hari ke hari. Hal ini merupakan hal yang normal karena anda dalam proses penyesuaian diri dengan kehamilan dan persiapan sebagai orang tua. Pelajarilah semua hal tentang kehamilan dan kelahiran. Ceritakanlah perasaan anda dengan suami, dokter, keluarga atau teman-teman anda, karena keseimbangan emosi juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan anda. Hormon dapat mempengaruhi suasana hati dan karena kadarnya yang naik turun. Akan tetapi, apabila anda pernah mengalami depresi atau merasa sedih atau marah lebih dari 3 pekan, temuilah dokter anda.


Mual dan muntah biasanya terjadi pada awal kehamilan. Karena sering terjadi pada pagi hari, kondisi ini disebut “morning sickness”. Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan kekurangan gizi maupun dehidrasi (kekurangan cairan). Untuk mengatasinya, makanlah sesering mungkin dalam porsi yang sedikit, hindarilah makanan yang membuat mual, dan minumlah sebanyak-banyaknya. Bila bertambah parah, mintalah obat dari dokter pribadi anda. Perut kosong sering memperburuk mual dan muntah. Berikut beberapa tip untuk mengatasi kondisi ini : bangunlah perlahan-lahan, kemudian duduk di tepi tempat tidur selama beberapa menit, makanlah roti bakar atau biskuit sebagai sarapan, jangan sampai perut kosong sama sekali, makanlah sedikitnya 5 - 6 kali sehari, hindari bau yang tidak enak, jangan meminum jus jeruk, susu, kopi atau teh pada saat merasa mual.


Konstipasi (sembelit) pada ibu hamil terjadi karena peningkatan dari hormon progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien. Selain itu, pada kehamilan trimester ketiga dimana perut sudah membesar, konstipasi ditambah oleh penekanan rahim yang membesar di daerah perut. Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya juga bisa menyebabkan masalah konstipasi, selain itu tablet zat besi akan menyebabkan warna feses(tinja) anda kehitaman, jadi jangan khawatir. Beberapa tips mengatasi konstipasi atau susah buang air besar selama hamil: minum yang cukup 6-8 gelas sehari, makanlah makanan yang berserat tinggi seperti sayuran & buah-buahan, lakukan olahraga ringan teratur seperti berjalan (joging) dan jangan lupa untuk mengkonsultasikannya pada dokter bila anda tetap sulit buang air besar.


Masalah gigi dan gusi. Beberapa hormon kehamilan menyebabkan gusi menjadi lebih lunak dan mudah terinfeksi. Rawat baik-baik gigi dan gusi anda pada waktu hamil. Sikatlah setiap habis makan, terutama setelah mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket. Setelah mengetahui kehamilan anda, segera periksakan ke dokter gigi jikalau anda memerlukan perawatan gigi secara khusus. Dokter gigi tahu wanita hamil tidak boleh menjalani pemeriksaan sinar X. Makanlah makanan yang kaya vitamin dan kalsium, termasuk susu dan produk olahannya (keju, yoghurt).


Masalah kulit. Pada masa kehamilan terjadi banyak perubahan pada kulit yang sangat berbeda antara satu wanita dengan wanita lain. Sebagian dari pertambahan darah mengalir ke kulit. Kulit menjadi lebih hangat dan sering berkeringat. Warnanya pun menjadi agak gelap yang disebabkan oleh meningkatnya pasokan darah. Hampir semua wanita mengalami perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap. Tingkat perubahannya sangat tergantung pada warna kulit asli anda. Wanita berambut pirang, merah, dan merah tua yang berkulit pucat mengalami sedikit perubahan, sedangkan mereka yang berkulit kuning atau lebih gelap akan semakin bertambah gelap. Pusar juga semakin gelap dan menyembul keluar. Sebuah garis tipis yang memanjang ke bawah muncul di tengah perut. Garis ini memudar tidak lama setelah melahirkan lalu hilang sama sekali beberapa bulan kemudian. Sebagian besar kulit kembali ke warna aslinya setelah melahirkan, kecuali area sekitar puting susu, genitalia, dan perut. Bila sebelumnya sudah ada beberapa tanda berwarna gelap pada kulit anda misalnya—tahi lalat, tahi lalat berbulu, bintik-bintik, atau bekas luka—akan semakin gelap pada waktu hamil terutama setelah terpapar sinar matahari. Mungkin ada juga semacam noda yang aneh bentuknya dan bertambah jelas oleh paparan sinar matahari. Ini semua juga akan hilang setelah melahirkan. Stretch-marks (tanda berupa garis-garis) akan muncul di payudara, perut, paha dan pantat pada sebagian besar wanita. Tanda-tanda ini berwarna merah muda pada waktu hamil tetapi setelah melahirkan bentuknya mengecil berwarna keperakan. Pada wanita berkulit gelap, stretch-marks kelihatan lebih jelas karena kontras dengan warna kulit.

Perubahan rambut dan kuku—keduanya terbuat dari bahan yang sama—berbeda pada setiap wanita. Rambut bergelombang bisa menjadi lurus sementara yang lurus jadi berombak, dan perubahan ini bisa menetap setelah melahirkan. Banyak wanita mengalami penebalan pada rambutnya pada masa kehamilan karena kerontokan jauh berkurang. Setelah melahirkan, rambut yang tidak rontok itu justru berguguran dan membuat banyak wanita khawatir. Yakinlah rambut anda pasti tumbuh kembali. Kuku jari menjadi kering dan pecah-pecah tetapi akan kembali normal setelah bersalin. Kuku yang kuat dan agak mengkilap ketika hamil akan berubah menjadi lebih rapuh sesudah melahirkan.



Merokok. Nikotin, tar, dan karbon monoksida adalah zat kimia yang berhubungan dengan rokok. Jika anda merokok sebelum atau sesudah bayi lahir, hal itu akan membahayakan kesehatan anda dan bayi anda. Semakin cepat anda menghentikan kebiasaan merokok, semakin baik kesehatan janin. Adalah sebuah gagasan yang bagus untuk meminta suami dan anggota keluarga lainnya agar berhenti merokok karena asap rokok orang lain dapat membahayakan kesehatan anda dan janin.


Kafein. Kopi, teh, cola dan beberapa minuman ringan, coklat serta beberapa obat non-resep mengandung kafein. Kafein masuk ke dalam darah janin tetapi tidak menimbulkan cacat lahir. Namun demikian, sebaiknya anda mengurangi konsumsi kafein, karena dalam jumlah besar kafein dapat menambah komplikasi kehamilan. Kafein merupakan suatu perangsang yang berpengaruh dan bisa meningkatkan produksi hormon stres. Peningkatan ini menyebabkan berkurangnya aliran darah ke rahim dan berkurangnya oksigen mencapai janin. Jadi, mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang banyak tidak baik bagi anda dan bayi anda. Sedangkan minum teh disarankan tidak bersamaan waktunya dengan vitamin/makanan yang mengandung zat besi, karena teh akan menghambat penyerapan zat besi.


Obat-obatan. Berbagai jenis obat-obatan bisa mempengaruhi janin, dan menyebabkan cacat lahir parah serta masalah-masalah lain. Beritahukan kepada dokter pribadi anda, obat-obatan yang biasa anda konsumsi sebelum hamil. Jangan meminum obat apapun— baik obat resep maupun nonresep—tanpa petunjuk dari dokter.


Alkohol. Tak ada tingkat pemakaian alkohol yang aman semasa kehamilan. Minuman beralkohol akan masuk ke dalam darah bayi melalui darah ibunya. Sementara hati janin belum berfungsi maksimal, maka minuman beralkohol tersebut akan tetap beredar di dalam darah. Pada wanita yang minum alkohol dalam jumlah berlebihan, sebagian besar akan berisiko pada bayi, antara lain bisa menghambat pertumbuhan fisik, otak dan lain-lain sehingga bayi lahir dengan cacat fisik, kerusakan jantung dan keterbelakangan mental.


Daging setengah matang. Sebaiknya daging diolah sampai matang, karena bahan makanan berasal dari hewan bisa mengandung bakteri, parasit, protozoa dan bahkan berbagai jenis cacing. Pada telur setengah matang pun bisa ditemukan salmonela yang dapat mengakibatkan penyakit typhus. Bahan makanan yang mengandung kuman tersebut bisa masuk dalam darah ibu dan menyebabkan infeksi, misalnya, toksoplasma. Perlu diingat bahwa semua infeksi pada ibu hamil menyebabkan gangguan pada bayi.



Berikut ini adalah informasi kebutuhan gizi penting selama masa hamil, serta cara memenuhinya :

Karbohidrat dan serat. Karbohidrat dan serat adalah salah satu sumber energi penting. Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum, dan pasta. Agar kebutuhan energi anda terpenuhi, makanlah 3 porsi karbohidrat/serat makanan setiap hari (Seiris roti sama dengan satu porsi karbohidrat/serat makanan). Pilihlah makanan yang diperkaya dan terbuat dari padi-padian, misalnya beras, dan gandum. Makanan dari padi-padian lebih kaya gizi dan serat dibanding produk olahannya. Serat sangat penting, terutama bagi wanita hamil yang sering mengalami konstipasi. Makanan berserat tinggi seperti misalnya padi-padian, buah segar, dan sayuran segar bisa mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi) tersebut.


Protein. Anda dan bayi anda memerlukan banyak protein sebagai nutrisi penunjang pertumbuhan jaringan. Anda perlu mengkonsumsi 60 gram protein sehari, yaitu 20-36% lebih tinggi dari kebutuhan normal. Beberapa sumber protein hewani yang bisa dikonsumsi adalah ikan, seafood, unggas, daging sapi, hati, dan telur. Sedangkan untuk sumber protein nabati adalah tahu, tempe, kacang polong, kacang-kacangan, dan bijibijian. Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt, juga merupakan sumber protein yang baik.


Lemak. Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan. Namun demikian, dalam keadaan hamil sekalipun anda harus membatasi asupan lemak karena kandungan kalorinya amat tinggi. Jika anda mengkonsumsi makanan berlemak terlalu banyak, berat badan anda akan cepat sekali naik. Makanan yang tinggi lemak antara lain daging berlemak, susu, keju, mentega, margarin, dan minyak. Dengan mengkonsumsi beberapa diantaranya, anda akan memperoleh cukup energi dari lemak.


Vitamin dan Mineral. Seorang wanita hamil memiliki kebutuhan vitamin dan mineral lebih tinggi dari biasanya. Buah-buahan dan sayuran memberikan berbagai vitamin dan mineral lebih banyak dibanding makanan lain. Setiap hari, anda harus mengkonsumsi buah jeruk dan sayuran berwarna hijau atau kuning dalam porsi yang besar. Buah dan sayuran lain yang juga penting untuk dikonsumsi adalah apel, pir, anggur, pisang, nanas, beri, jambu, mangga, pepaya, kurma, melon, wortel, bit, tomat, dan kembang kol. Konsumsi buah dan sayuran segar lebih disarankan dibanding buah/sayuran kaleng, karena jumlah gizinya yang lebih banyak serta tidak mengandung tambahan gula, garam dan lemak.


DHA. Selama masa kehamilan, asam lemak dokosaheksaenoat (DHA) sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Bayi dalam kandungan bergantung pada kecukupan asupan DHA anda. Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi DHA dari ibu dapat meningkatkan status DHA bayi. Para ahli menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi 300 mg DHA per hari. Contoh sumber DHA adalah: telur, daging, hati, dan ikan.


Asam folat. Asam folat sangat penting bagi pertumbuhan bayi. Asupan asam folat yang cukup sebelum pembuahan dan beberapa minggu awal kehamilan dapat membantu mencegah cacat lahir saluran syaraf. Buah dan sayuran, termasuk jus jeruk dan daun sayuran warna hijau, serta padipadian adalah sumber asam folat yang baik. Anda harus mengkonsumsi setidaknya 600 mcg asam folat setiap hari. Para ahli kesehatan menganjurkan wanita hamil untuk mengkonsumsi suplemen vitamin yang mengandung 600 mcg asam folat sehari daripada bergantung pada makanan.


Zat Besi. Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan kebutuhan zat besi anda. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh anda dan bayi. Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat mempertinggi resiko komplikasi disaat persalinan dan resiko melahirkan bayi berat lahir rendah dan prematur. Makanan-makanan yang kaya zat besi antara lain, daging sapi, hati, kacang polong dan padi-padian. Para ahli menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi 27 mg zat besi setiap hari, yaitu 50% di atas kebutuhan normal. Sebagian besar ahli kesehatan menganjurkan konsumsi suplemen yang memberikan 30 mg zat besi per hari karena mineral ini sukar sekali terpenuhi melalui makanan.


Seng. Seng sangat penting bagi kesehatan anda dan bayi. Kekurangan seng bisa menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan melahirkan. Kadar seng rendah pada bayi telah dihubungkan dengan cacat lahir saluran syaraf dan berat lahir rendah. Sumber seng yang baik adalah seafood, hati, dan daging.


Cairan. Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketuban. Minum setidaknya 6 hingga 8 gelas setiap harinya. Kekurangan cairan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Konsumsi cairan yang terbaik adalah air putih. Selain itu, anda bisa meminum jus buah, susu, yoghurt, dan lain-lain.

Sunday, March 11, 2018





  1. Membersihkan vagina dengan cara membasuh bagian di antara vulva (bibir vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut setiap habis buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi. Seandainya alergi dengan sabun yang lembut sekalipun, bisa membasuhnya dengan air hangat. Yang penting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang yang ada disekitar vulva di luar vagina. Cara membasuh yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke belakang (anus), jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina. Gunakan air bersih, lebih baik lagi air hangat, tapi jangan terlalu panas karena bisa menyebabkan kulit yang sensitif di daerah vagina melepuh dan lecet. Setelah itu, sebelum pakai celana lagi, keringkan dulu menggunakan handuk atau tissue yang tidak berparfum.
  2. Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam, minimal sehari dua kali di saat mandi. Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun (100%). Bahan lain misalnya nylon dan polyester akan membuat gerah dan panas sehingga vagina menjadi lembab. Kondisi ini sangat disukai bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Apalagi, kalau termasuk wanita yang aktif dan mudah berkeringat. Jika suka, bisa menggunakan panty liners atau pembalut tipis sekali pakai untuk melapisi pakaian dalam dan menjaga vagina dari kelembaban yang berlebihan. Apabila ingin menggunakan panty liner, pilihlah yang tidak mengandung pengharum dan tidak digunakan selama lebih dari 4-6 jam.
  3. Pada saat haid, gunakan pembalut berbahan yang lembut, menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang bisa membuat alergi (misalnya parfum atau gel) dan merekat dengan baik pada celana dalam. Pembalut ini perlu diganti sekitar 4 sampai 5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada pembalut, dan menghindari masuknya bateri tersebut ke dalam vagina.
  4.  Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vagina.
  5. Jangan gunakan spray (semprotan) vagina, karena mengubah keseimbangan pH vagina dan memicu infeksi.
  6. Hindari menggunakan handuk atau washlap milik orang lain untuk mengeringkan vagina kita.
  7. Hindari celana ketat dan ganti pakaian segera setelah berolahraga.
  8. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah vagina.
  9. jika mengalami keputihan berupa cairan berwarna, berbau, bahkan mulai menimbulkan keluhan yang mengganggu seperti gatal dan rasa terbakar pada kemaluan, segera periksakan ke dokter. Bagaimanapun, evaluasi sebaiknya tetap dilakukan untuk menyingkirkan infeksi sebagai penyebab keluarnya cairan dari vagina tersebut. Cairan tersebut akan diambil untuk diperiksa menggunakan mikroskop. Apabila benar ditemukan adanya infeksi, dokter akan memberikan terapi antikuman yang disesuaikan dengan kuman penyebabnya. Keputihan akibat infeksi yang tidak tuntas diobati dapat menyebabkan terjadinya perluasan dari infeksi dan menimbulkan beberapa penyakit lain seperti : infeksi saluran kemih, radang panggul, dan lain-lain. Penyakit-penyakit tersebut dapat berdampak pada kesuburan di kemudian hari.
  10. Hindari makanan yang banyak mengandung gula (gula akan menumbuhkan jamur sehingga wanita yang sedang melakukan pengobatan harus mengubah pola makannya).




Keadaan keputihan sering hadir bersamaan dengan kondisi haid. Namun, pada dasarnya kondisi keputihan terjadi oleh 2 kategori. Keputihan dapat timbul dari berbagai keadaan, yaitu secara fisiologis/normal dan secara patologis. Kondisi yang dimaksud dengan keputihan fisiologis adalah keputihan yang normal terjadi akibat perubahan hormonal, seperti menjelang atau setelah haid, stres, kehamilan, dan pemakaian kontrasepsi. Sementara keadaan keputihan patologis adalah keputihan yang timbul akibat kondisi medis tertentu dengan penyebab tersering adalah akibat infeksi parasit/jamur/bakteri. Dengan demikian jelas, bahwa keluarnya cairan vagina setelah periode haid merupakan hal yang wajar ditemukan. Selama cairan tersebut tampak bening (tidak berwarna), tidak berbau, tidak banyak, dan tidak menimbulkan keluhan seperti rasa gatal atau terbakar pada kemaluan, maka tidak perlu merasa khawatir.


Mastodinia atau mastalgia adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid. Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi (penimbunan) air dan garam yang disertai hiperemia (kemerahan) didaerah payudara.


Pada umumnya wanita merasakan nyeri atau kram perut menjelang haid yang dapat berlangsung hingga 2-3 hari, dimulai sehari sebelum mulai haid. Jika Anda telah mengalami nyeri haid ini sejak pertama kali haid, hal ini disebut dismenore primer, dan merupakan hal yang normal atau fisiologis.

 Nyeri perut saat haid atau dismenorea yang dirasakan setiap wanita berbeda-beda, ada yang merasa sedikit terganggu namun ada yang merasa sangat terganggu hingga tidak dapat menjalankan aktivitas.
Nyeri perut bawah yang seringkali dirasakan menjelang haid sebenarnya wajar terjadi. Namun bagaimanapun, sensasi nyeri haid yang ada dalam beberapa kasus merupakan kemungkinan akibat adanya gangguan dari sistem reproduksi wanita yang dikenal dengan istilah dismenore sekunder.

Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan keluhan serupa dengan nyeri haid diantaranya:

  1. Endometriosis, yaitu suatu kondisi dimana jaringan yang melapisi uterus (rahim) yaitu endometrium ditemukan diluar uterus.
  2. Penyakit Radang Panggul, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang dimulai dari uterus (rahim) dan dapat menyebar ke organ reproduksi lainnya.
  3. Stenosis Serviks, kondisi ini dikenal juga sebagai penyempitan leher rahim. Gangguan ini sering disebabkan oleh adanya jaringan parut.
  4. Tumor (fibroids), yaitu perkembangbiakkan dari dinding dalam uterus (rahim). 

Kemudian bagaimana caranya untuk mengetahui nyeri haid yang dialami adalah tergolong nyeri haid yang normal atau bermasalah? Jika nyeri haid timbul lebih lama dari 2-3 hari dan terasa sangat berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, patut dicurigai adanya gangguan yang mendasarinya dan sebaiknya segera memeriksakan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Untuk sensasi nyeri yang dirasakan berlangsung selama kurang dari 2-3 hari, Anda tidak perlu khawatir.

Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi nyeri perut saat haid:

  • Minum pereda nyeri berupa obat anti inflamasi yang memiliki kandungan seperti asam mefenamat atau ibuprofen. Namun, hati-hati bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan ginjal atau lambung. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anda. Minum obat sesaat setelah makan dapat mencegah nyeri lambung.
  • Tempatkan bantal hangat atau botol isi air hangat pada bagian punggung atau perut. Mandi air hangat juga dapat mengurangi rasa nyeri.
  • Istirahat jika diperlukan
  • Hindari makanan yang mengandung kafein.
  • Hindari merokok dan minum alcohol
  • Menjaga berat badan tetap normal
  • Pijat bagian punggung dan perut
  • Lakukan olah raga secara teratur