Keletihan
Jarang sekali ada ibu yang bisa
terlepas dari rasa letih ini. Setelah melelui proses persalinan yang penuh
perjuangan, ibu akan mengalami keletihan yang sepertinya tidak mereda dan
biasanya merasa seperti tidak bertenaga. Hal ini tidak mengherankan, karena
setelah melahirkan, seorang ibu dituntut untuk menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk mengurus bayi yang baru saja dilahirkannya. Tenaga ibu terkuras
habis karena harus menyusui berkali-kali dalam sehari. Disamping itu, seringnya
terbangun ketika malam hari menyebabkan ibu tidak memiliki waktu untuk beristirahat.
Apalagi ditambah dengan berbagai pekerjaan rumah tangga yang harus
diselesaikan, dan ada pula yang masih harus mengurus anak-anaknya yang lain.
Meskipun keletihan adalah hal yang biasa terjadi, namun ibu dapat sedikit
menguranginya dengan melakukan usaha sebagai berikut :
- Pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk beristirahat, yaitu ketika bayi tertidur baik pada siang maupun malam hari.
- Jika memungkinkan, mintalah bantuan dari orang-orang terdekat (terutama suami) untuk membantu meringankan pekerjaan.
- Usahakan untuk makan makanan yang bergizi dan dalam jumlah yang cukup. Jika perlu, minum madu dan makan kurma, karena terbukti dapat memulihkan tenaga.
- Minum cukup air, karena kekurangan cairan akan membuat tubuh menjadi lemas.
Kontraksi Rahim
Kontraksi rahim setelah
melahirkan, yang dirasakan seperti kejang atau kram perut, merupakan hal yang
wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Kontraksi ini merupakan usaha untuk
mengerutkan pembuluh darah yang terbuka karena terpisahnya plasenta (ari-ari)
dan kembalinya rahim ke ukuran dan lokasi seperti sebelum melahirkan. Kontraksi
ini akan makin terasa ketika ibu menyusui, karena pengisapan payudara oleh bayi
akan melepaskan hormon oksitosin, yaitu hormon yang dapat merangsang terjadinya
kontraksi.
Mengeluarkan Darah
Kebanyakan ibu telah mengetahui bahwa dirinya
akan mengeluarkan darah selama masa nifas. Namun, beberapa ibu masih saja
khawatir melihat banyaknya darah, terutama ketika alirannya deras dan tiba-tiba
pada saat bangun tidur pada hari-hari awal setelah melahirkan. Jangan khawatir,
karena itu merupakan suatu proses yang normal terjadi. Ibu juga tidak perlu
khawatir ketika nampaknya jumlah pengeluaran darah sudah berkurang selama satu
atau dua hari namun tiba-tiba mengalir lagi dengan deras. Hal tersebut biasanya
terjadi karena ibu kecapekan setelah melakukan aktivitas tertentu. Oleh karena
itu, ibu perlu segera beristirahat, mengingat kondisinya yang masih lemah.
Bermasalah Saat Buang Air Kecil
Selama 24 jam setelah melahirkan,
banyak ibu yang mengalami kesulitan saat buang air kecil. Beberapa ibu sama
sekali tidak merasa ingin buang air kecil, beberapa ibu yang lain merasa ingin
tapi tidak dapat melakukannya, dan ada pula yang bisa melakukannya tapi dengan
disertai rasa nyeri dan terbakar. Kandung kemih sangat perlu untuk dikosongkan
dalam waktu 6 sampai 8 jam setelah melahirkan, untuk menghindari terjadinya
infeksi saluran kemih. Bagi ibu yang tidak bisa buang air kecil, ada beberapa
cara yang bisa dicoba, antara lain:
- Jika keadaan memungkinkan, segera bangun dari tempat tidur dan berjalan-berjalan.
- Minum air dalam jumlah yang cukup.
- Ibu bisa memilih untuk duduk berendam di air hangat atau dengan mendinginkan menggunakan bungkusan es. Cara-cara tersebut dapat menimbulkan keinginan untuk buang air kecil.
Sulit Buang Air Besar
Beberapa faktor, baik fisik
maupun psikologis (kejiwaan), dapat menunda kembalinya fungsi normal usus
setelah melahirkan. Salah satu faktor adalah otot-otot perut yang membantu
proses pembuangan telah mengalami peregangan selama kelahiran, sehingga menjadi
kurang efektif dalam melakukan tugas ini. Selain itu, penyebab lainnya adalah
karena usus besar mungkin mengalami trauma selama persalinan sehingga menjadi
lamban dalam bekerja. Namun demikian, faktor terbesar yang menyebabkan hambatan
untuk buang air besar adalah faktor psikologis seperti takut jahitan terbuka,
malu, atau perasaan tertekan. Berikut ini beberapa cara untuk memperlancar
proses buang air besar :
- Hendaknya ibu menghilangkan kekhawatiran untuk buang air besar, salah satunya adalah jangan terlalu takut jika jahitan akan terbuka.
- Makan makanan yang berserat (sayur dan buah) dan banyak minum air.
- Jika kondisi memungkinkan, segera bangun dan berjalan-jalan
- Usahakan untuk segera ke toilet (jangan menunda) saat merasakan dorongan untuk buang air besar.
Wasir
Wasir atau ambeyen disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada anus atau dubur. Keadaan ini
bisa menyebabkan nyeri, gatal, panas, dan kadang berdarah. Wasir ada dua macam,
yaitu wasir internal (berada di dalam) dan wasir eksternal (berada di luar).
Seringkali ibu hamil mengalami wasir, terutama pada trimester (3 bulan)
terakhir dari masa kehamilannya. Pada waktu persalinan, terjadi tekanan keluar
yang kuat pada anus, dan tekanan ini dapat memperparah wasir yang sudah ada
atau membentuk wasir yang sebelumnya belum ada. Ada beberapa usaha yang bisa
dilakukan untuk mengurangi rasa tidak enak dan mempercepat penyembuhan wasir,
yaitu :
- Pertahankan keteraturan buang air besar supaya tidak terjadi sembelit (susah buang air besar, biasanya karena tinja yang keras) yang akan memperparah keadaan wasir.
- Ibu dapat memilih untuk melakukan kompres panas atau dingin, sesuai dengan kenyamanan masing-masing. Atau bisa juga melakukan kompres panas dan dingin secara bergantian. Ada beberapa ibu yang lebih nyaman dengan duduk berendam di air hangat selama 20 menit, namun ada juga yang justru lebih suka dengan kompres dingin.
- Tidur atau berbaring dalam posisi miring, dan hindari posisi telentang.
- Hindari berdiri atau duduk terlalu lama. Gunakan bantalan yang empuk ketika duduk.
- Jika wasir sangat mengganggu dan tidak kunjung reda, periksakan ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat yang dimasukkan lewat anus.
No comments:
Post a Comment